Bencana Tsunami menerjang Nanggroe Aceh Darussalam, mengakibatkan kurang lebih 200.000 orang meninggal dunia dan hilang. Banyak anak-anak kehilangan keluarga dan harapannya. Kejadian ini mengggugah hati Chairul Tanjung dan Anita Ratnasari Tanjung untuk menggagas Rumah Anak Madani.
Rumah Anak Madani didirikan di Deli Serdang, Sumatera Utara. Tempat ini menampung anak-anak korban tsunami Aceh yang kemudian dirawat, disekolahkan dan diberi kehidupan layak. Mereka diberi pendidikan dan semangat agar bisa kembali menatap masa depan dengan penuh keyakinan.
Tahun ini, Rumah Anak Madani kemudian berkembang menjadi Sekolah Menengah Atas Unggulan CT Foundation. Selain anak-anak yang dirawat di Rumah Anak Madani, Sekolah berasrama ini juga dikhususkan untuk anak-anak lain yang pintar dan berasal dari keluarga tidak mampu.
Diluncurkan Oktober 2013, Mobil Sehat CT ARSA Foundation adalah sebuah klinik berjalan, berfasilitas dental unit. Mobil ini bergerak ke berbagai wilayah, menemui banyak orang yang membutuhkan bersama dokter gigi relawan, mobil ini memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara gratis bagi masyarakat tidak mampu.
Pendidikan anak usia dini di lingkungan masyarakat yang kurang mampu untuk memastikan pendidikan berkualitas dan kesadaran kesehatan anak usia dini. CT ARSA Foundation menjadi pembina 20 PAUD yang tersebar di berbagai wilayah. Menyadari bahwa pendidikan penting sejak dini, CT ARSA Foundation membuktikan komitmennta untuk ikut andil menjadi pemutus mata rantai kemiskinan dengan pendidikan berkualitas, sejak masa kecil.
Peduli terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar demi kehidupan lebih baik, CT ARSA Foundation menjadi pembina bagi beberapa perajin di Indonesia. Produk hasil kreativitas masyarakat disalurkan ke butik ARSA, yang kemudian dijual dengan seratus persen keuntungannya untuk kegiatan sosial.
Hadir di tahun ini, Mobil Pintar bertugas sebagai penyebar ilmu pengetahuan kepada masyarakat kurang mampu, terutama anak-anak. Mobil yang dilengkapi dengan perpustakaan berjalan ini, bergerak ke berbagai wilayah di Indonesia untuk memberikan pengalaman belajar menyenangkan bagi masyarakat tidak mampu.
Kutua CT ARSA Foundation, Anita Ratnasari Tanjun juga berperan sebagai ketua Pembina Yayasan Mitra Netra. Yayasan ini memberikan pelatihan khusus pada penyandang tunanetra, agar mereka memiliki kesiapan dan kapasitas sama dengan orang lain, dalam dunia pendidikan ataupun pekerjaan.
CT Foundation bertransformasi menjadi CT ARSA Foundation. Nama ini yang kemudian digunakan hingga saat ini.