Jakarta - CT ARSA Foundation bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara membangun rumah sakit khusus kaum duafa di Palu, Sulteng.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) oleh Ketua Yayasan CT ARSA Foundation Anita Ratnasari Tanjung dan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura di Gedung Menara Bank Mega, Jakarta, Kamis (19/10).

Tujuan utama dibangunnya rumah sakit ini adalah untuk memuliakan kaum duafa di bidang kesehatan.

Chairman sekaligus Founder CT Corp Chairul Tanjung (CT) mengatakan kerja sama antara CT ARSA dan Pemprov Sulteng bukanlah yang pertama.

CT ARSA dan Pemprov Sulteng sudah lama menjalin kerja sama, salah satunya terkait kepemilikan saham di Bank Sulteng.

CT menegaskan bahwa sejak awal kerja sama ini dimaksudkan untuk kemaslahatan masyarakat Sulteng. Oleh karena itu, dana CSR dari keuntungan Bank Sulteng pun harus dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat Sulteng.

"Dana CSR Bank Sulteng harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat Sulteng," ujar Chairul Tanjung dalam kesempatan tersebut.

CT pun berharap groundbreaking rumah sakit untuk dhuafa itu bisa dilakukan akhir tahun ini. Dengan demikian, nantinya RS sudah bisa dibuka tahun depan.

"Insya Allah jika memungkinkan kita bisa groundbreaking akhir tahun ini. Dan insya Allah rumah sakit ini bisa dibuka tahun depan," katanya.

Sementara itu, Ketua CT ARSA Foundation Anita Ratnasari Tanjung menjelaskan soal komitmen CT ARSA dalam pengentasan kemiskinan.

Mulanya, CT ARSA dikenal dengan fokusnya di dunia pendidikan, tetapi kini CT ARSA juga merambah ke dunia kesehatan.

"Kita melebarkan sayap juga. Awalnya kita kan memprioritaskan untuk pendidikan. Sekarang kita juga untuk kesehatan," ujarnya.

Terkait dengan kerja sama ini, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura berterima kasih banyak kepada CT ARSA. Ia berharap bantuan ini bisa menjadi motivasi untuk terus berbuat baik.

"Moga-moga dengan bantuan ini kita bisa termotivasi. Kami atas nama masyarakat Sulteng berterima kasih atas bantuan bapak-ibu sekalian. Lebih-lebihnya kepada Bapak CT dan Ibu Anita," tuturnya.

Sementara itu, Komisaris Utama Bank Mega M Nuh yang juga mewakili CT ARSA menjelaskan bahwa RS ini bakal dibangun di tanah seluas 18.500 m2.

Rencananya, konsep RS juga dimaksudkan untuk membantu orang miskin yang sedang sakit, seperti memberikan bekal sembako usai berobat.

"Kaum duafa biasanya dibentak-bentak. Semoga usaha ini untuk memuliakan kaum duafa. Kalau bisa kaum duafa habis berobat pulang diberi sangu, dikasih sembako. Setidaknya dua tiga hari bisa bertahan selama recovery," tuturnya.