Jakarta - CT
ARSA Foundation bekerja sama dengan Skrineer menggelar penyuluhan soal bahaya
polusi udara. Ketua CT ARSA Foundation Anita Ratnasari Tanjung mengajak guru
dan orang tua untuk dapat berperan aktif menyadarkan anak-anaknya dari bahaya
polusi udara.
"Kita sudah harus bereaksi. Bereaksi itu dari
semua komunitas dan pada hari ini CT ARSA Foundation melibatkan peran guru.
Kenapa peran guru? Karena kita juga menyadarkan guru terhadap bahaya polusi
udara. Jadi misalnya untuk peran guru kepada muridnya, pertama guru itu harus
menjadi role model untuk anak didiknya. Supaya anak didiknya meniru apa yang
dilakukan gurunya," kata Anita di Madrasah Al-Gaotsiyah, Kamal, Jakarta
Barat, Jumat (8/9/2023).
Anita berharap orang tua juga ikut menjelaskan ke
anak-anaknya soal bahaya polusi udara. Dia mengatakan orang tua harus
menjelaskan bahwa polusi udara berdampak pada kesehatan.
"Setelah itu pun nanti akan melibatkan orang
tua murid untuk menyadarkan bahaya polusi udara yang berdampak kepada
kesehatan," ujarnya.
"Saya ini ingin menyuarakan, ayo kita semua
sama-sama lah untuk di lingkungan sekolah, kita berintegrasi juga Ke dalam
kurikulum mengenai polusi udara," sambungnya.
Selain polusi udara, Anita juga mengajak anak-anak
untuk mencintai lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan memilah
sampah yang bisa di daur ulang dan tidak. Dia berharap orang tua dan para guru
mau menegur anak-anak yang membuang sampah sembarangan.
"Kedua, melibatkan juga pelajaran-pelajaran
untuk anak-anak supaya menyayangi akan lingkungan. Juga jangan buang sampah
sembarangan, diberikan teguran kalau buang sampah sembarangan. Terus juga tadi
diterangkan oleh dokter kita bahwa harus ada pemisahan sampah, pemisahan sampah
organik maupun yang nonorganik," ucapnya.
CT ARSA juga menyosialisasikan hal tersebut di
daerah-daerah lainnya. Sebab, menurut Anita, permasalahan polusi udara harus
segera ditangani bersama-sama.
"Jadi ini tidak akan berhenti, kebetulan kita
mempunyai rumah inspirasi di daerah ini dan segera kita akan mensosialisasikan
ke remote-remote area juga. Jadi insyaallah kita juga ada program 'Pijar' nah
program ini adalah program di mana relawan-relawan, guru-guru mengajar di
remote-remote area dan juga ini kita ajarkan supaya mereka juga sadar akan
bahayanya polusi udara," tuturnya.
"Jadi ini nggak main-main, please semua guru,
komunitas dan orang tua untuk harus meningkatkan kesadaran akan bahaya polusi
udara ini," sambungnya.
Diketahui, CT ARSA menyelenggarakan penyuluhan
Aksi Sehat Amankan Pernapasan (ASAP). Dalam penyuluhan itu, CT ARSA melakukan
berbagai kegiatan yaitu kegiatan literasi belajar dan bermain bersama tim tutor
CT ARSA Foundation, penyuluhan kesehatan bersama dr Budi Santosa, pembagian
masker bersama Skrineer, pembagian sembako serta Gebrag (gerakan berbagi)
pangan kepada siswa, guru, dan masyarakat sekitar.
CT ARSA berharap kegiatan ini dapat memberikan
pengetahuan bagi masyarakat terkait upaya menekan polusi udara serta antisipasi
terpapar polusi yang menyebabkan banyak penyakit. CT ARSA mengajak semua pihak
berupaya mengurangi polusi udara global dengan memulai aksi berjalan kaki,
tidak membakar sampah, menggunakan transportasi massal, menghemat listrik di
rumah atau di kantor dan tentunya mengenakan masker jika keluar rumah.
(CTAF)