Sukoharjo - Allin Alya Yasmin (18), Siswi kelas XII MIPA 7
SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo memiliki prestasi yang luar biasa. Ia
diterima di tujuh kampus top luar negeri.
Allin lolos seleksi beasiswa dan diterima di SMA Unggulan CT
ARSA Foundation Sukoharjo pada 2020 lalu. Selama menempuh pendidikan di sana,
Allin belajar dengan giat untuk terus mengukir prestasi.
"Saat saya kelas XI, saya mendapatkan
informasi tentang program beasiswa Indonesia Maju untuk program S1 di luar
negeri oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek)," kata Allin.
Target baru ditetapkan siswi asal Gunungkidul,
Jogja itu agar bisa mendapatkan beasiswa Indonesia Maju. Sejumlah persiapan dia
lakukan, dan pada Juni 2022 dia mulai mendaftar.
Sejumlah tahapan seleksi seperti substansi,
wawancara, dan nilai rapor dia lalui, hingga dinyatakan lolos.
Pada Juli hingga Desember 2022, Allin kemudian
mengikuti program pembinaan seperti bahasa Inggris dan berbagai tes. Setelah
itu dia mulai mendaftar ke sejumlah kampus yang diinginkan.
"Saya mendaftar ke tujuh kampus, karena
awalnya saya ingin University of Toronto. Tapi saya berpikir lagi, bagaimana
kalau saya tidak diterima di sana, maka saya mencari alternatif lain tapi
Alhamdulilahnya semua diterima," ucapnya.
Dia mendaftar di University of Toronto jurusan
Biological Science and Neuroscience and Life Science; University of British
Columbia jurusan Applied Science (Chemical Engineering); Monash University
jurusan Engineering (Honours); University of Western Australia jurusan
Engineering; Curtin University jurusan Chemical Engineering; Hong Kong
University of Science and Technology jurusan Engineering; dan Wageningen
University Jurusan Environmental Sciences.
Dua jurusan memang menjadi tujuan Allin, yakni
ilmu Engineering dan Sciences. Namun dia lebih suka ilmu bidang sciences.
Alasannya memilih ilmu sciences, karena dari
data Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) yang dia baca, ada tujuan
Indonesia tahun 2045 yakni menuju Indonesia Emas. Salah satu jurusan yang
diprioritaskan adalah pada ilmu science.
"Awalnya saya bercita-cita ingin jadi
seorang engineer, tapi lambat laun saya berubah pikiran dan lebih memilih ke
life sciences di University of Toronto," ujarnya.
Selain karena jurusannya, alasan Allin memilih
University of Toronto karena rangking kampusnya yang tinggi, komunitas
mahasiswa, dan lingkungan sekitar kampus banyak mahasiswa Indonesianya.
"Ibu saya sangat mendukung. Sejak awal saya
sudah bilang mau mendaftar beasiswa dan kuliah di luar negeri. Ibu sangat
senang saya bisa diterima," kata dia.
Setelah lulus nanti, Allin ingin memanfaatkan
ilmunya yang dia dapat dari luar negeri untuk berkontribusi membangun bangsa.(CTARSA)