Bandung - Derap langkah warga beriringan menuju sumber
kumandan azan. Dengan berpakaian muslim, mereka bersemangat mengawali hari-hari
dengan beribadah di masjid.
Udara dingin tidak menyurutkan semangat warga
datang ke Masjid Jami Nurul Huda, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari,
Kabupaten Bandung. Doa dan harapan dibacakan dalam hati untuk sebuah keinginan.
Lantunan surat Ar-Rahman dan Al-Waqi'ah bergema di
area masjid sebelum kegiatan Gebrag (Gerakan Berbagi) subuh yang dilakukan CT
Arsa Foundation. Kemudian acara semakin meriah kala ustaz Maulana mengisi
tausiah dengan gayanya yang jenaka.
Ratusan paket sembako disiapkan untuk warga dan
dibagikan secara langsung oleh Ketua Yayasan CT Arsa Foundation, Anita
Ratnasari Tanjung. Warga nampak sumringah kala paket sembako dibagikan dan dua
orang duafa nantinya akan mendapatkan hadiah umrah gratis.
Mentari pagi telah muncul ke permukaan, seluruh
warga langsung menikmati sarapan bersama-sama. Nampak kebersamaan dan tawa
menyatu melawan dinginnya angin yang merasuk ke tubuh.
"Kebetulan kita CT Arsa Foundation sedang
mengadakan Gebrag Sedekah Subuh. Jadi habis Subuh kita tadi baca surat
Ar-Rahman, Al-Waqi'ah, ya kita lanjutkan dengan tausiyah oleh Ustaz Maulana
untuk bersama-sama masyarakat sini dan sekarang kami mengadakan gerakan berbagi
secara sukarela," ujar Sekretaris CT Arsa Foundation, Latif Harnoko.
Gerakan Berbagi Subuh pertama kali dilakukan CT
Arsa Foundation. Sebanyak 500 paket sembako dibagikan secara langsung kepada
warga sekitar.
"Kebetulan saat ini kita melakukan subuh yang
pertama kali kita lakukan gerakan subuh ini baru pertama kali bisa kita
lakukan. Mudah-mudahan ini kita bisa lakukan bersama dengan komunitas CT Arsa
juga di daerah sini di Desa," katanya.
Setelah itu CT Arsa Foundation memberikan ruang
baca literasi bagi masyarakat, pembagian Al-Qur'an, dan pembagian paket
sembako. Hal tersebut merupakan inisiasi dari Ketua Yayasan CT Arsa Foundation,
Anita Ratnasari Tanjung.
"Mudah-mudahan ini sebagai semangat juga bagi
kita untuk berbagi selalu dengan masyarakat," ucapnya.
Lokasi pertanian dipilih secara langsung oleh komunitas
CT Arsa Bandung. Komunitas tersebut aktif dalam gerakan sosial dan memutuskan
untuk melakukan agenda di tengah-tengah perkebunan teh Kertasari.
"Jadi akhirnya mereka menawarkan daerah
terpilih menurut mereka yang paling saat ini yang pertama kali yang kita
lakukan untuk gebrag sedekah subuh ini adalah di Kertasari," jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut Anita Ratnasari Tanjung
secara tiba-tiba memberikan hadiah umrah kepada duafa. Hal tersebut langsung
disambut antusias dan kegembiraan dari warga yang hadir.
"Ibu Anita selalu melihat spontanitas di hati
kecil yang paling dalam langsung mengungkapkan rasa keharuannya karena lihat di
sini semangat keislamannya sangat kuat, yang ada Ibu ini saya lihat orangnya
saleh dan salehah, adik-adiknya lebih aktif ya, adik-adiknya hadir banyak
sekali, akhirnya spontanitas Ibu Anita untuk memberikan umrah gratis untuk
masyarakat sebanyak dua orang," ungkapnya.
Harnoko berharap komunitas CT Arsa di seluruh
daerah bisa terus aktif membuat kegiatan sosial. Dengan itu kegiatan Gebrag
akan menjadu kegiatan yang rutin dilakukan.
"Doakan saja mudah-mudahan bisa berlanjut
untuk jangka panjang. Sehingga kita gerakan berbagi ini kepada masyarakat
sejalan dengan spirit daripada pemerintah dan juga untuk selalu berbagi dengan
masyarakat," bebernya.
Sementara itu, warga sekitar, Eulis Maesaroh (57)
mengungkapkan telah hadir di masjid sejak pukul 03.30 WIB. Dirinya bersama
emak-emak yang lainnya melakukan salat tahajud secara bersama-sama.
"Saya datang ke masjid dari jam 03.30 WIB.
Tadi langsung menyaksikan ceramah dari ustaz maulana. Ceramahnya kurang
lama," kata Eulis.
Eulis mengaku senang bisa mendapatkan sembako dan makan
gratis dari CT Arsa. Pasalnya kegiatan tersebut baru pertama kali dilakukan di
kampung halamannya.
"Sangat bagus sekali dan menginspirasi kepada
masyarakat di sini. Mudah-mudahan kegiatan ini terus berlanjut ke depannya. Ini
dapet makanan alhamdulillah buat sarapan. Harus berlanjut, jarang ada kegiatan
kaya gini. Apalagi di daerah perkebunan belum ada, baru sekarang ini," pungkasnya.