Karawang - Tawa riang anak-anak menggema dari sebuah bangunan
sederhana namun penuh warna di Desa Labanjaya, Kecamatan Pedes, Kabupaten
Karawang, Rabu (27/8/2025). Di tengah hamparan sawah yang menghijau, berdiri
Rumah Inspirasi, sebuah tempat yang bagi warga di sini, ibarat oase pendidikan
di tengah keterbatasan.
Di sana beberapa anak menunggu guru mereka datang.
Sebagian lainnya berlarian di halaman kecil yang disiapkan untuk bermain. Ahmad
Ruslani, Kepala PAUD Rumah Inspirasi Karawang, tampak tersenyum melihat
semangat mereka.
"Untuk PAUD sendiri sekarang sudah ada 57
murid, dan santri TPQ-nya ada 30, bahkan kita juga buka MI (Madrasah
Ibtidaiyah), sebanyak 15 anak," katanya.
Bagi warga Labanjaya, fasilitas ini lebih dari
sekadar ruang belajar. Ada musala yang berdiri kokoh, toilet yang layak, bahkan
sebidang tanah yang dimanfaatkan sebagai kebun kecil. "Kita juga ada
(murid) orang tuanya, karena pendidikan itu dimulai dari rumah, sehingga kita
juga melakukan pembentukan pendidikan peran serta keluarga melalui rumah
inspirasi ini," tambah Ruslani.
Semua ini terwujud berkat inisiatif CTARSA Foundation. Anita
Ratnasari Tanjung, Ketua CTARSA Foundation, menjelaskan visi besar mereka saat
peresmian.
"Kita semua sudah tahu yah CTARSA Foundation
visi-misinya memutus mata rantai kemiskinan dengan pendidikan yang berkualitas,
selain membina anak-anak melalui boarding school, juga kita kirimkan guru-guru
untuk belajar, khususnya di daerah-daerah terpencil," ujarnya.
Desa Labanjaya dipilih bukan tanpa alasan.
Selain lokasinya yang jauh dari pusat kota, ada kebaikan hati seorang warga
bernama Komar yang mewakafkan tanahnya.
"Kenapa harus di Karawang karena ini
lokasinya cocok sekali, Desa Labanjaya memang jauh dari perkotaan, ditambah
lagi ada pak Komar yang dermawan bersedia mewakafkan tanahnya untuk kita bangun
jadi rumah inspirasi," kata Anita.
Kini, fasilitas yang berdiri di atas tanah wakaf
itu menjadi saksi perubahan. Satu unit ruang belajar pendidikan anak usia dini
(PAUD), serta satu unit musala berserta toilet, dan dilengkap beberapa meter
lahan untuk berkebun.
"Alhamdulillah fasilitasnya sudah kita
lengkapi, mulai dari ruang belajar, toilet, musala, sampai lahan berkebun
hingga permainan anak. Semoga ini menjadi lokasi yang memadai dan dimanfaatkan
dengan maksimal oleh anak-anak, dan ini biayanya 0 persen yah, semua dari kita,
anak-anak tinggal belajar saja," ungkap Anita.
Hingga saat ini, kata Anita, total sebanyak 131
sekolah di daerah terpencil hingga wilayah pemulung telah dibangun, sedangkan
untuk Rumah Inspirasi sudah delapan unit.
"Kalau untuk sekolah alhamdulillah yah, sudah
131 unit dibangun, untuk rumah inspirasi ini ada 8 di seluruh Indonesia,"
kata dia.
Bagi warga Labanjaya, Rumah Inspirasi bukan
sekadar bangunan. Ini juga jadi langkah nyata untuk memutus rantai kemiskinan
lewat ilmu, dari sebuah desa kecil di Karawang untuk masa depan yang lebih
besar.