Bandung - Deg-degan, itulah perasaan yang
dialami Muhammad Raisa (14) saat duduk di dental chair yang ada di bus
pemeriksaan gigi milik CT ARSA Foundation. Raisa mengaku hatinya berdebar
karena baginya baru kali pertama diperiksa ke dokter gigi.
"Rileks, duduk dengan tenang, tidak akan sakit kok," kata dokter gigi kepada Raisa.
"Rileks, duduk dengan tenang, tidak akan sakit kok," kata dokter gigi kepada Raisa.
Setelah itu, dokter pun menurunkan posisi dental
chair atau kursi yang biasa digunakan saat memeriksa gigi.
"Sakit gak dok?" tanya Raisa seraya sang dokter memeriksa kondisi giginya.
"Giginya bagus, tidak ada yang bolong, tapi ada karang gigi, kalau mau bagus ini harus pakai kawat gigi," ucap sang dokter.
Dokter pun mengeluarkan alat scaling gigi, seketika itu dokter langsung membersihkan karang-karang yang ada di gigi Raisa.
Kurang dari 15 menit dilakukan penanganan, karang gigi yang ada di gigi Raisa pun rontok dibersihkan oleh sang dokter. Meski Raisa diperiksa di dalam bus pemeriksaan gigi milik CT ARSA Foundation, peralatan yang ada di bus itu lengkap sama halnya yang digunakan dokter-dokter gigi di klinik atau rumah sakit.
Setelah mendapatkan pemeriksaan dan tindakan, Raisa mengaku senang jika giginya sudah dibersihkan.
"Enggak sakit, cuman linu aja, tadi dibersihkan karang giginya, sekarang jadi lega. Senang bisa dibersihkan giginya, apalagi tempatnya nyaman," kata Raisa usai melakukan pemeriksaan gigi di bus pemeriksaan gigi CT ARSA di Gedung Sate, Minggu (26/1/2025).
Kolonel Laut drg Arifin Cobra yang melakukan pemeriksaan dan tindakan gigi kepada Raisa mengatakan, kegiatan ini gratis alias tidak dipungut biaya. Pemeriksaan gigi gratis ini dilakukan dalam rangka Hari Ulang Tahun Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) ke 75 tahun.
"Kami menggelar kegiatan ini di Bandung, karena PDGI ini dibentuk pertama di Hotel Savoy Homann Bandung, makanya acaranya dipusatkan di Bandung. Antusiasme masyarakat, muali diajak fun walk kelilingi Gedung Sate sejauh 3 kilometer, kemudian masyarakat juga mengikuti kegiatan sikat gigi massal, pemeriksaan gigi massal di bus pelayanan gigi ini," kata Arifin sekaligus sebagai Humas PDGI.
Menurut Arifin, pihaknya juga memberikan pelayanan seperti penyuluhan gigi, konsultasi dan pemeriksaan gratis, serta edukasi dan perawatan gigi. Lalu ada juga pelayanan pencabutan dan pembersihan karang gigi.
"Kita kerjasama dengan Klinik Gigi Keliling dari CT ARSA Foundation. Hari ini juga hadir 800 dokter gigi dari Jabodetabek, Bandung dan seluruh cabang di Indonesia," ujarnya.
CT ARSA Foundation hadir untuk warga Indonesia khususnya masyarakat miskin yang membutuhkan sarana pendidikan dan kesehatan. Hal tersebut dikatakanGeneral Manager (GM) CT ARSA Foundation Gatut Mukti.
Mukti menyebut, pada HUT PDGI ke 75, kerja sama yang dilakukan bersama CT ARSA Foundation tidak hanya dilakukan kali ini saja, melainkan sudah rutin.
"Tidak hanya di sini saja, di pelosok, di Cianjur, di Sukamiskin, kita bergerak untuk kebaikan agar gigi mulut bersih baik dari dari kuman sehingga kesehatan modal utama bagi anak-anak kita," ujar Mukti.
"Awal masuk makanan itu kan dari mulut, kalau gigi bersih nyaman dan sehat untuk bekerja atau belajar akan sehat," tambahnya.
Mukti menuturkan, bus dental ini merupakan mobil sehat yang bergerak untuk melayani masyarakat kurang mampu. Selain itu, pihaknya juga membawa mobil Iqra yang bertujuan untuk mengedukasi terkait ajaran Islam, akhlak hingga asmaul husna.
"Alhamdulillah CT ARSA sudah berusia 20 ini bergerak untuk kebaikan Indonesia," ujarnya.
CT ARSA bergerak sesuai dengan visi memutus mata rantai kemiskinan, melalui pendidikan berkualitas dan kesehatan yang optimal.
"Kegiatan gratis ini, bukan hanya mobil, kita punya rumah inspirasi untuk pertemuan masyarakat hingga pemuda dan ibu-ibu, bahkan mereka sekarang menanam sayur hidroponik sehingga mereka produktif dan mereka juga biisa menjual sayuran yang ditanamnya dan melakukan penanaman lagi," pungkasnya.
"Sakit gak dok?" tanya Raisa seraya sang dokter memeriksa kondisi giginya.
"Giginya bagus, tidak ada yang bolong, tapi ada karang gigi, kalau mau bagus ini harus pakai kawat gigi," ucap sang dokter.
Dokter pun mengeluarkan alat scaling gigi, seketika itu dokter langsung membersihkan karang-karang yang ada di gigi Raisa.
Kurang dari 15 menit dilakukan penanganan, karang gigi yang ada di gigi Raisa pun rontok dibersihkan oleh sang dokter. Meski Raisa diperiksa di dalam bus pemeriksaan gigi milik CT ARSA Foundation, peralatan yang ada di bus itu lengkap sama halnya yang digunakan dokter-dokter gigi di klinik atau rumah sakit.
Setelah mendapatkan pemeriksaan dan tindakan, Raisa mengaku senang jika giginya sudah dibersihkan.
"Enggak sakit, cuman linu aja, tadi dibersihkan karang giginya, sekarang jadi lega. Senang bisa dibersihkan giginya, apalagi tempatnya nyaman," kata Raisa usai melakukan pemeriksaan gigi di bus pemeriksaan gigi CT ARSA di Gedung Sate, Minggu (26/1/2025).
Kolonel Laut drg Arifin Cobra yang melakukan pemeriksaan dan tindakan gigi kepada Raisa mengatakan, kegiatan ini gratis alias tidak dipungut biaya. Pemeriksaan gigi gratis ini dilakukan dalam rangka Hari Ulang Tahun Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) ke 75 tahun.
"Kami menggelar kegiatan ini di Bandung, karena PDGI ini dibentuk pertama di Hotel Savoy Homann Bandung, makanya acaranya dipusatkan di Bandung. Antusiasme masyarakat, muali diajak fun walk kelilingi Gedung Sate sejauh 3 kilometer, kemudian masyarakat juga mengikuti kegiatan sikat gigi massal, pemeriksaan gigi massal di bus pelayanan gigi ini," kata Arifin sekaligus sebagai Humas PDGI.
Menurut Arifin, pihaknya juga memberikan pelayanan seperti penyuluhan gigi, konsultasi dan pemeriksaan gratis, serta edukasi dan perawatan gigi. Lalu ada juga pelayanan pencabutan dan pembersihan karang gigi.
"Kita kerjasama dengan Klinik Gigi Keliling dari CT ARSA Foundation. Hari ini juga hadir 800 dokter gigi dari Jabodetabek, Bandung dan seluruh cabang di Indonesia," ujarnya.
CT ARSA Foundation hadir untuk warga Indonesia khususnya masyarakat miskin yang membutuhkan sarana pendidikan dan kesehatan. Hal tersebut dikatakanGeneral Manager (GM) CT ARSA Foundation Gatut Mukti.
Mukti menyebut, pada HUT PDGI ke 75, kerja sama yang dilakukan bersama CT ARSA Foundation tidak hanya dilakukan kali ini saja, melainkan sudah rutin.
"Tidak hanya di sini saja, di pelosok, di Cianjur, di Sukamiskin, kita bergerak untuk kebaikan agar gigi mulut bersih baik dari dari kuman sehingga kesehatan modal utama bagi anak-anak kita," ujar Mukti.
"Awal masuk makanan itu kan dari mulut, kalau gigi bersih nyaman dan sehat untuk bekerja atau belajar akan sehat," tambahnya.
Mukti menuturkan, bus dental ini merupakan mobil sehat yang bergerak untuk melayani masyarakat kurang mampu. Selain itu, pihaknya juga membawa mobil Iqra yang bertujuan untuk mengedukasi terkait ajaran Islam, akhlak hingga asmaul husna.
"Alhamdulillah CT ARSA sudah berusia 20 ini bergerak untuk kebaikan Indonesia," ujarnya.
CT ARSA bergerak sesuai dengan visi memutus mata rantai kemiskinan, melalui pendidikan berkualitas dan kesehatan yang optimal.
"Kegiatan gratis ini, bukan hanya mobil, kita punya rumah inspirasi untuk pertemuan masyarakat hingga pemuda dan ibu-ibu, bahkan mereka sekarang menanam sayur hidroponik sehingga mereka produktif dan mereka juga biisa menjual sayuran yang ditanamnya dan melakukan penanaman lagi," pungkasnya.