Klaten- ctarsafoundation.org- Dengan tujuan meningkatkan semangat belajar untuk meraih cita-cita anak-anak di daerah pelosok yang menurun akibat dampak pandemi COVID-19 dan mengharuskan mereka belajar jarak jauh, Komunitas ARSA Solo mengadakan Sharing and Fun Educating (SAFE) #5. Kegiatan ini melibatkan 230 anak-anak dari SD Negeri Tegalmulyo 1 dan 2, Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari yaitu tanggal 4 hingga 6 Maret 2022 (6/3).

Menurut Wahidah Izzatus Silmi, ketua pelaksana kegiatan, kegiatan Komunitas ARSA berlandaskan pada peningkatan bidang pendidikan, kesehatan dan sosial  di daerah pelosok Indonesia sehingga Desa Tegalmulyo yang merupakan desa di daerah pelosok, lereng Gunung Merapi adalah lokasi yang sesuai. Pada SAFE 5 kali ini, ada beragam kegiatan yang edukatif seperti peningkatan karakter siswa melalui pendidikan moral, pendidikan agama dengan mobil Iqro, pengenalan tokoh pahlawan Indonesia, kelas cita-citaku, kelas kreatifitas hingga edukasi kesehatan berupa demo cara mencuci tangan dan menyikat gigi yang baik serta penerapan hidup bersih dan sehat.

“Adik-adik yang tinggal di daerah pelosok harus tetap memiliki semangat untuk terus melanjutkan pendidikan tinggi, meraih cita-cita mereka. Hidup saat ini memilki persaingan yang sangat ketat, jika adik-adik di pelosok hanya lulusan pendidikan yang rendah maka mereka akan tersaingi. Kami ingin dengan kegiatan SAFE 5, anak-anak jadi lebih giat belajar, meraih impian, memajukan negara dan harus bisa menjadi insan yang bermanfaat bagi orang lain,” pungkas wanita yang hobi membaca buku tersebut.

 

Memberikan semangat belajar siswa dengan pengenalan tokoh pahlawan melalui permaian kreatif dan meneladani sifat-sifat para pahlawan. (Doc: Komunitas ARSA Solo)

Kemudian hal yang berbeda dari kegiatan sebelumnya, kegiatan SAFE 5 kali ini juga menerapkan program penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan penerapan 5 M yang melibatkan puluhan warga di Desa Tegalmulyo. Para panitia dan volunter melakukan penyuluhan dengan sistem door to door atau rumah ke rumah untuk penyuluhan dan memberikan produk seperti masker, peralatan mandi dan produk kebersihan lainnya.

“Kami melakukan penyuluhan PHBS agar mereka bisa terhindar dari berbagai penyakit yang biasa muncul di musim hujan seperti Demam Berdarah dan berbagai penyakit lainnya. Kami juga memberikan poster terkait edukasi pencegahan penyebaran COVID-19, sehingga kami berharap masyarakat bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungannya,” tegasnya.

Kegiatan SAFE #5, Memacu Siswa Untuk Semangat Belajar Setelah 2 Tahun Belajar Secara Daring

Apresiasi positif juga tampak dari respon siswa-siswi dan pihak sekolah SDN 2 Tegalmulyo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Menurut Sumini, Guru SD yang ikut mengawal kegiatan SAFE 5 Komunitas ARSA Solo merasa senang dengan adanya berbagai kegiatan edukatif yang telah dilakukan. Kegiatan belajar yang dilakukan secara tatap muka saat adanya kegiatan SAFE 5 tersebut adalah kegiatan pertama dilakukan setelah hampir dua tahun melakukan pembelajaran secara daring, sehingga para siswa sangat antusias belajar dengan metode yang menyenangkan.

“Sebelumnya sejak tahun 2019 hingga Februari 2021, siswa-siswi SDN 2 Tegalmulyo melakukan pembelajaran secara daring karena pandemi Covid-19. Kegiatan pembelajaran tatap muka pertama kali dengan seluruh siswa kelas 1 hingga kelas 6 dan digabung dengan SDN 1 Tegalmulyo adalah kegiatan belajar tatap muka pertama kali setelah harus vakum dari pembelajaran secara langsung dan kegiatan ekstrakulikuler seperti pramuka juga vakum. Kami dari pihak sekolah sangat senang dan mengapresiasi kegiatan SAFE Komunitas ARSA Solo yang dilakukan selama dua hari kepada siswa kami,” ungkapnya.

 

 Edukasi cara menyikat gigi yang baik oleh panitia SAFE 5 Komunitas ARSA Solo dengan menggunakan alat peraga boneka serta sikat gigi dan pasta gigi. (Doc: Komunitas ARSA Solo) 

Kemudian Sumini menambahkan, kegiatan SAFE 5 ini juga mampu memacu semangat belajar siswa-siswi untuk kembali ke sekolah. Lokasi siswa-siswi berjarak cukup jauh dari sekolah, sehingga membutuhkan upaya besar untuk ke sekolah, seperti anak yang tinggal di seberang jurang. Edukasi yang diberikan para panitia juga variatif sehingga memberikan tambahan pelajaran untuk anak-anak. Para orang tua siswa juga menyambut baik, karena anak-anak selain diberi pendidikan dan pengetahuan, juga diberi donasi dari panitia. Sumini berharap, semakin banyak pihak luar seperti Komunitas ARS yang peduli terhadap pendidikan anak-anak di daerah pelosok.

“Kami dari pihak sekolah berharap, semakin banyak pihak-pihak luar memberikan kegiatan edukasi seperti Komunitas ARSA Solo kemarin. Saat ini memang anak-anak membutuhkan stimulasi untuk memacu mereka semangat belajar kembali, mengingat setelah ini kami akan memulai kembali pembelajaran tatap muka untuk penilaian ujian tengah semester di bulan Maret. Anak-anak terhibur dan mengikuti kegiatan dengan antusias,” tutupnya (ncmh).

Penulis: Nikmatus Sholikah