CTARSAFOUNDATION.ORG, Lumajang- Bergerak melakukan berbagai kegiatan kebaikan pasca bencana adalah salah satu akvitias rutin yang dilakukan oleh CTARSA Foundation. Pada bencana Erupsi Gunung Semeru 4 Desember lalu, CTARSA Foundation Foundation bersama Dompet Amal TRANSMEDIA dan berbuatbaik.id menghadirkan Mobil Darling atau mobil Dapur Keliling, menyiapkan lebih dari 1000 paket makanan bergizi setiap hari untuk para pengungsi dan relawan selama sepuluh hari pada 7-17 Desember 2021 (17/12).

   Menurut Iwan Setiawan, Chef Mobil Darling dari CTARSA Foundation, dalam menyiapkan makanan untuk para pengungsi dan relawan dilakukan di dapur umum yang beroperasi selama 24 jam. Dapur umum yang berada di Desa Condro, Kecamatan Pasirian, Kab Lumajang ini Mobil Darling berkolaborasi dengan 70 hingga 80 ibu-ibu, warga desa Condro yang secara bergilir ikut memasak dan menyiapkan ribuan makanan bergizi setiap hari. Saat CTARSA Foundation tiba di lokasi bencana, pihaknya telah membawa 2 ton telur dari Berdikari, ratusan kaleng kornet dan berbagai bahan makanan untuk diolah menjadi makanan bagi para pengungsi dan relawan.

    “Mobil Darling dibantu warga, menyiapkan 300 porsi makanan bergizi di pagi hari, 450 porsi pada siang hari dan 350 porsi pada malam hari, sehingga total lebih dari 1000 porsi makanan kita siapkan setiap hari. Kemudian untuk distribusi bantuan makanan, kami dibantu oleh pihak perangkat Desa dan para relawan sesuai data yang dimiliki oleh perangkat Desa dan pemerintah setempat,” ujarnya.

    Disisi lain, menurut Iwan, banyak tantangan yang dirasakan ketika harus menyiapkan makanan di lokasi bencana khususnya bencana Erupsi Gunung Semeru yang masih menjadi gunung berapi aktif. Beberapa kali hujan lebat hingga gempa juga terjadi saat dirinya dan para relawan sedang memasak, sehingga mereka panik dan sempat melakukan upaya evakuasi diri. Namun, kondisi segera kondusif karena kekuatan gempa tidak terlalu besar.

“Tatangan yang saya dan tim Mobil Darling temukan di lapangan adalah ketika kondisi alam yang tidak menentu. Terkadang hujan dan gempa kecil terjadi, kami cukup panik, namun karena kami merasa aman ada tim TNI dan relawan berada di lokasi. Koordinasi juga terus kami lakukan bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait bagaimana tindakan evakuasi yang harus kami lakukan ketika bencana datang,” tutupnya.

Kegiatan Psikososial Hingga Pengecekan Kesehatan

    Pasca bencana, masyarakat juga mengalami tekanan psikologis karena mereka mengalami trauma akibat bencana dan perubahan kehidupan sosial mereka. CTARSA Foundation juga ikut dalam melakukan kegiatan edukasi psikososial atau hubungan dinamis antara aspek psikologi dan sosial, masing-masing saling berinteraksi dan mempengaruhi secara berkelanjutan. Kegiatan tersebut berupa aktivitas bermain dan belajar dengan menghadirkan mobil Iqro’ dan mobil literasi CTARSA Foundation serta dibimbing oleh tutor serta relawan dari Komuntas ARSA Surabaya. Kegiatan tersebut berupa aktivitas mendongeng, permainan edukatif, hingga literasi yang melibatkan anak-anak yang terdampak erupsi Semeru.

    Menurut Gatut Mukti, General Manager CTARSA Foundation, pasca bencana biasanya anak-anak tidak sekolah dan tinggal di pengungsian, mereka membutuhkan edukasi psikososial sehingga trauma mereka berkurang.

“Pada kegiatan edukasi psikososial, kami mengajak anak-anak bergembira, ceria dan melupakan sejenak bencana yang mereka alami. Kita membawa tutor mobil iqro’ dan berkolaborasi dengan Komunitas ARSA Surabaya, mereka terlihat gembira dan terhibur dengan berbagai kegiatan yang kami. CTARSA juga menghadirkan Mobil Perpustakaan Keliling, pertama kali mereka melihat mobil yang menyediakan berbagai macam buku bacaan, mereka sangat senang” paparnya.

   Kemudian, Gatut juga menambahkan, CTARSA Foundation membawa dua relawan perawat yang melakukan kegiatan pengecekan kesehatan gratis secara berkala ke lokasi-lokasi yang membutuhkan. Kegiatan ini biasanya dilakukan dari pagi hingga siang hari, di salah satu titik kumpul rumah warga. Pihaknya berharap, berbagai kegiatan kebaikan yang dilakukan oleh CTARSA Foundation bisa meringankan beban para pengungsi.

   CTARSA Foundation juga memiliki rencana akan melakukan kegiatan kebaikan secara berkelanjutan dengan membantu membangun sekolah-sekolah yang rusak di lokasi becana. Kegiatan kebaikan kali ini, CTARSA Foundation dibantu oleh beberapa pihak pendukung seperti berbuatbaik.id, Bank Mega, Bank Mega Syariah, Berdikari, Lion japan, Garuda Food, enesis, buku kiky dan Baby Happy, TRANSMEDIA, Detikcom, dan Trans 7. (Ncmah)