CTARSAFOUNDATION.ORG – Jakarta, Tepat 16 tahun CT ARSA Foundation hadir untuk Indonesia, menyelenggarakan acara bertemakan 16 Tahun Berbagi dan Berkolaborasi” pada Minggu, 5 Desember 2021 di studio 1 Transmedia, Jl. Kapt. Tendean, Jakarta Selatan. Hal ini sejalan dengan pesan yang terus disampaikan CTARSA Foundation, dengan berkolaborasi, kita bisa terus bersama berbagi dan menebar manfaat hingga pelosok Indonesia. Acara ini dihadiri pendiri CTARSA Foundation, Chairul Tanjung beserta Anita Ratnasari Tanjung sebagai ketua CTARSA Foundation.

CTARSA Foundation dalam mencapai visinya memutus mata rantai kemiskinan dengan pendidikan berkualitas dan kesehatan yang optimal, memiliki beragam program yang rutin dilakukan dari Sabang hingga Merauke.

Perjalanan CTARSA Foundation dimulai dari bencana tsunami Aceh 2004 lalu, membangun Rumah Anak Madani (RAM) sebagai rumah singgah untuk anak-anak korban tsunami di Deli Serdang, Sumatera Utara. Berkembang menjadi Sekolah Menengah Atas Unggulan CTARSA Foundation di Deli Serdang dan Sukoharjo, Jawa Tengah, yang diperuntukkan bagi anak tidak mampu namun pintar.

CTARSA Foundation juga peduli pendidikan hingga pelosok Indonesia dengan mendirikan sekolah dan mengirim relawan guru melalui program barunya, PIJAR. CTARSA Foundation juga membina puluhan PAUD serta menebar ilmu pengetahuan melalui mobil literasi.

Sementara di bidang kesehatan, CTARSA Foundation bergerak melalui pelayanan kesehatan gigi gratis, edukasi masyarakat, serta memberikan pertolongan medis melalui kegiatan ambulance rescue. Dalam berbagai aktivitas sosial, CTARSA Foundation juga dibantu 18 komunitas ARSA di berbagai wilayah Indonesia.

Selain menyampaikan sejarah perjalanan CTARSA Foundation dan berbagai aktivitas sosial yang dilakukan, dalam sambutannya, Anita Tanjung juga menanggapi isu climate change atau perubahan iklim yang menimbulkan banyak dampak negatif untuk kehidupan manusia.

Ia menyampaikan, penyebabnya antara lain aktivitas manusia yang tidak memperhatikan lingkungan yang menimbulkan pemanasan global, hingga kenaikan suhu permukaan bumi. Akibatnya muncul berbagai bencana alam seperti banjir, kemarau panjang, curah hujan tinggi hingga kebakaran hutan yang tak terkendali.

Menghadapi fakta tersebut, CTARSA Foundation tetap hadir dengan upaya memberikan edukasi hingga pelosok Indonesia melalui kegiatan Gerakan Berbagi, literasi, Komunitas ARSA serta relawan PIJAR. Berbagai program edukatif terkait isu climate change terus dilakukan, seperti menekankan perilaku mencintai lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon, serta mendaur ulang sampah.

Selain menampilkan kisah perjalanan dan perjuangan CTARSA selama 16 tahun, acara yang juga dilaksanakan secara virtual ini turut menyajikan acara hiburan berupa tarian kolosal berbagai daerah, yang menjadi perwakilan para relawan CTARSA Foundation tersebar di 18 lokasi di Indonesia.